Selasa, 30 Juli 2013

Silaturahmi FPPI dengan Danjen Kopassus: Silaturahim sebagai bagian solusi pemecahan masalah bangsa

Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo memberikan
Cinderamata kepada perwakilan peserta Silaturahmi (dok.Penkopassus)
Rasminto Koordinator FPPI selaku Ketua Internal Panitia
memberikan sambutan (dok.Penkopassus)
JAKARTA----Forum Pelajar dan Pemuda Indonesia (FPPI) baik dari dalam dan luar negeri mengadakan pertemuan yang dikemas dalam bentuk silaturahmi dan buka puasa bersama (Bukber). Kali ini,  ajang silaturahmi antara pelajar dan pemuda Indonesia ini membahas “Bagaimana membangun sinergisitas semangat sumpah pemuda 1928”, Minggu (28/7/2013). 

Acara yang berlangsung di gedung Candraca, Cijantung, Jakarta Timur itu dihadiri 300an mahasiswa dan pelajar Indonesia dari beberapa negara. Dari dalam negeri dihadiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek seperti BEM UI, BEM UNJ, BEM Trisakti dan lain sebagainya. Sedangkan peserta mahasiswa dan pelajar Indonesia dari luar negeri dihadiri PPI Singapura, PPI Jordania, PPI Jerman, PPI Brunei Darussalam, PPI Thailand, dan PPI Malaysia.

Menurut koordinator acara, Rasminto bahwa forum silaturahmi ini menjadi momentum berharga dalam membangun semangat sumpah pemuda 1928 dengan membangun sinergisitas pelajar di dalam negeri dan pelajar di luar negeri. Ia mengatakan, pemuda kini harus menjadi  aktor perjuangan, aktor pembaharuan dan aktor pembangunan bangsa. Karena di tangannya para pemuda ini bangsa Indonesia bisa maju.

“Di mana Indonesia lahir karena semangat nasionalisme Soekarno dan Hatta yang masing-masing mewakili pelajar pemuda Indonesia dalam dan luar negeri ketika itu. Kita menyadari bangsa ini perlu melibatkan pemuda dalam membangun bangsanya. Tanpa pemuda bangsa ini akan kekurangan eksistensinya di dalam negeri, termasuk di dunia internasional,” jelas Rasminto yang juga mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini, semangat.

Kordinator PPI Asean, Ivan Barus mengungkapkan, silaturahmi ini sangat penting untuk menepis isu bahwa mahasiswa dan pemuda Indonesia yang belajar di luar negeri bukan kelompok pemuda eksklusif. Namun, dirinya dan temannya di luar negeri termasuk pemuda yang sangat peduli akan nasib bangsa. Dengan alasan itu, katanya PPI melakukan langkah konkrit dengan memberikan advokasi dan memfasilitasi para TKI yang bermasalah di luar negeri. Selain itu PPI diluar negeri meluruskan isu negatif seputar Indonesia di tempat mereka belajar.

Danjen kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo yang sempat hadir pada acara Bukber tersebut memberikan motivasi pada peserta FPPI bahwa anak muda memiliki fungsi strategi dalam negaranya. Ia juga mengungkapkan, acara semacam ini sebaiknya digunakan pemuda membangun silaturahmi membahas persoalan negara untuk mencari solusi mengatasi persoalan bangsa. Kehadiranya Mayjen Agus Sutomo memberikan energi positif bagi mahasiswa sebagai bekal meretas masa depannya.

“Saya berpesan bahwa modal utama yang perlu dimiliki pemuda mengatasi masalah bangsa ada tiga. Pertama, mencari ilmu setinggi-tingginya. Kedua, berakhlak mulia. Tiga, bertindak nyata. Ia juga menjelaskan bahwa Kopasus (Komando Pasukan Khusus) itu adalah milik semua rakyat. Dan semua warga negara bisa menggunakan fasilitas Kopasus ini untuk kepentingan yang berguna,” ujar Danjen kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo. Turut hadir pada acara tersebut Wadanjen Kopassus Kol.Inf. M. Herendra, Para Asisten Danjen, Para Dansat dan Kabalak Kopassus. (HMS)
Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo Foto bersama perwakilan peserta (Dok.Penkopassus)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar