Sabtu, 09 November 2013
Soal UTS Sosiologi Kelas B
Soal Ujian Tengah Semester Matakuliah Sosiologi
Jurusan: Geografi
Kelas: Semester III Kelas B No.Absen 14 s.d 26
Sifat: Close Book
Waktu: Senin, 11 November 2013
Dosen: Rasminto, M.Pd
1. Maraknya kasus kekerasan pada anak akhir-akhir ini disebabkan karena menurunnya rasa sosial di antara warga. Masyarakat, khususnya di kota-kota besar cenderung cuek dan enggan bersosialisasi. Karena rasa antisosial itulah, maka kekerasan pada anak sering terjadi. Menurut anda bagaimana rasa antisosial itu dapat berkembang pada masyarakat kita yang sebenarnya memiliki ciri-ciri suka bergotongroyong, rasa kekeluargaan dan rasa persatuan dan kesatuan? Serta bagaimana seharusnya interaksi sosial yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang antisosial tersebut?.
2. "Tanpa orang Kristen, Hindu, Buddha, atau Konghucu, Indonesia bukan lagi Indonesia". Jelaskan kenapa demikian berdasarkan teori sosial yang sudah dipelajari.
3. Jelaskan ciri-ciri kelompok cendikiawan dan pengaruhnya terhadap masyarakat?
*****Selamat mengerjakan*****
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1.Rasa antisosial itu berkembang karena adanya kesibukan tersendiri pada golangan masyarakat tersebut.sehingga mengakibatkan masyarakat tersebut tidak mau tau akan adanya informasi yang beredar diluar dan timbul pikiran yang cenderung tidak berkembang atau kuno dan tidak update informasi tentang adanya undang-undang perlindungan anak dimana tidak boleh memberi kekerasan terhadap anak.masayarakat seperti ini sulit berinteraksi dan menerima masukan dari orang lain.lebih pantas dikatakan individualis yang menganggap dirinya bisa akan segalanya.dan lebih banyak menutup diri.Untuk masyarakat seperti ini interaksi sosial yang dilakukan harus dengan cara pelan-pelan mencoba interaksi dengan orang lain dan membuka diri walaupun sulit tetapi harus adanya kemauan supaya berubah dan berkembang jangan berfikiran kuno harus saling tukar fikiran.
BalasHapus2.Tanpa adanya perbedaan agama tersebut indonesia dan masyarakatnya tidak bisa belajar menghargai sesama dan manusia tidak memiliki perbedaan dalam suatu negara tidak ada kesatuan dan persatuan antar umat beragama.karena perbedaan agama itu penting seperti bhineka tunggal ika berbeda tapi tetap satu.
3.ciri-ciri cendikiawan itu adalah orang yang memiliki kecerdasan untuk bekerja,belajar,mencari ide-ide baru,memecahkan suatu masalah,menjawab persoalan tentang gagasan,memiliki kewibawaan serta keahlian.pengaruhnya terhadap masyarakat sangat baik karena orang cendikiawan dapat mangajarkan ilmu yang ia punya kepada orang yang membutuhkan di lingkungan sekitarnya.
Nama : Muhamad Rizki ( 41182170120025)
BalasHapusKelas : B semester III
Fak/jurusan : Geografi
1) sikap anti sosial muncul dan berkembang di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya :
- Pudarnya sikap Gotong-royong pada masyarakat
- Munculnya sikap Sekulerisme pada masyarakat tersebut
- menurunnya rasa sosial di antara warga. Masyarakat,
- Tingginya sikap Hedonisme, yaitu suatu sikap manusia yang mendasarkan diri pada pola kehidupan yang serba mewah, glamour, dan menempatkan kesenangan materiil di atas segalagalanya. Tindakan yang baik menurut hedonisme adalah tindakan yang menghasilkan kenikmatan. Orang yang memiliki sifat seperti ini biasanya kurang peduli dengan keadaan sekitarnya, sebab yang diburu adalah kesenangan pribadi.
Interaksi sosial yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang antisosial yaitu , harus meningkatkan Solidaritas antar masyarakat , menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama , memupuk sikap gotong royong pada masyarakat , dan meningkatkan rasa sosial pada masyarakat tersebut .
2) Tanpa orang Kristen, Hindu, Buddha, atau Konghucu, Indonesia bukan lagi Indonesia" Karna Indonesia sendiri di kenal dengan Kemajemukannya. Baik itu aspek Agama , Bahasa maupun sosial budayanya walaupun demikian Indonesia memiliki pengikat kemajemukan tersebut yakni “Bhineka Tunggal Ika” Berbeda beda tapi tetap satu . yaitu indonesia .
3) Ciri utama cendekiawan adalah orang yang berpendidikan serta serta memiliki kejernihan pemikiran dan manfaat pemikiran itu bagi kepentingan umum. Seorang cendekiawan tidak hanya pandai berpikir untuk kepentingan dirinya atau kepentingan golongannya sendiri, tetapi untuk kepentingan semua golongan yang ada. Peranan bagi masyarakat yaitu dapat membagi ilmunya pada orang yang membutuhkan . serta Memberi petunjuk dan memberi pimpinan kepada perkembangan hidup kemasyarakatan.
Nama:vika froretasari
BalasHapusNpm:41182170120036
1.sikap anti sosial itu berkembang karena adanya sikap menyimpang yang berdampak buruk dalam lingkungan sekitar,sikap ini terjadi karena adanya sikap apatis yaitu cuek atau masa bodoh terhadap lingkungan disekitar tempat tinggalnya.Sikap ini yang dapat memudarkan rasa kegotong royongan bahkan persatuan maupun kesatuan masyarakat dilingkungan itu sendiri.Hanya mementingkan sifat individualistis saja tanpa memikirkan keadaan social yang sedang terjadi sebagai contoh: perkembangan teknologi komunikasi bisa membuat individu menjadi bersifat anti sosial. Ini dikarenakan karena individu tersebut merasa telah mencukupi aspek sosial hanya dengan berkomunikasi melewati teknologi yang sudah ada tanpa memperhatikan lingkungan sosial disekitar individu tersebut. seorang individu merasa sibuk sendiri dengan kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat ini. Adanya kemajuan teknologi ini individu tersebut merasa nyaman dan lengkap hanya dengan aktif dan eksis berada di dunia maya sementara jiwa sosialnya melemah sebab merasa bahwa tidak memerlukan bantuan orang lain jika menghendaki sesuatu, cukup dengan teknologi sebagai solusinya.Jaringan media sosial merupakan alternatif dalam berkomunikasi tetapi bukan seutuhnya menjadi media utama.Jaringan media sosial yang semakin merubah pola interaksi sosial dalam masyarakat.Sikap selektif dan seharusnya interaksinya lebih bersifat terbuka terutama dalam meningkatkan rasa kepeduliannya dan tidak bersikap cuek terhadap keadaan sekitar atau masyarakat sekitar, bukan hanya membiarkan diri sibuk dengan dunia maya saja tetapi harus adanya interaksi langsung oleh masyarakat guna menciptakan rasa sosial dan kepedulian didalam masyarakat sekitarnya.
2.Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa ,agama,bahkan ras tetapi itu semua tidak menjadi factor hambatan dalam proses social yang terjadi di lingkungan sekitar ,karena perbedaan inilah yang menyebabkan adanya sikap saling menghargai bahkan menghormati didalam perbedaan terutama dalam perbedaan agama,hampir sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam tetapi bagi pemeluk agama lain bukan lagi hal yang harus dipermasalahkan didalam kehidupan sehari-hari karena perbedaan inilah adanya sikap toleransi umat beragama yang saling menghargai,seperti adanya hari raya besar.karena rasa solidaritas dan rasa saling menghargai antar warga Indonesia,sehingga adanya sikap kerukunan antar umat beragama.Agama bukan lagi menjadi masalah yang harus dipermasalahkan, karena agama menyangkut keyakinan individu,hal ini sesuai dengam semboyan “Bhineka tunggal ika”oleh mpu tantular,walaupun berbeda –beda tetap memiliki tujuan yang sama terutama yang menyangkut dalam NKRI.
3.Cendekiawan adalah orang yang mampu berpikir dengan tajam untuk memahami masalah dan menyumbangkan jalan keluar dari masalah itu untuk kebaikan orang banyak. Jadi, sebenarnya kaum cendekiawan atau intelektual bukan hanya mereka yang bergelar sarjana atau berkedudukan manajer. Seorang petugas yang hanya lulusan sekolah dasar bisa saja memiliki sifat cendekia. Sebaliknya, manajer yang bergelar MM bisa jadi bukan orang cendekia.Cirinya selalu menggunakan sebuah pemikiran yang ilmiah adalah adanya uraian yang teratur dan jelas, adanya penilaian karena adanya sebuah penalaran.Ciri utama cendekiawan adalah kejernihan pemikirannya dan manfaat pemikiran itu bagi kepentingan umum. Seorang cendekiawan tidak hanya pandai berpikir untuk kepentingan dirinya atau kepentingan golongannya sendiri, tetapi untuk kepentingan semua golongan yang ada dan memberikan manfaat (kontributif). Pengaruhnya didalam kehidupan masyarakat mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada yang terjadi didalam masyarakat ,Jika seandainya masalahnya menyangkut pertikaian antara dua pihak, maka ciri pola pikir cendekiawan adalah sumbangan pemikirannya yang membawa kebaikan dan mendamaikan kedua pihak.Ciri pemikiran cendekiwaan yang inklusif (merangkul).
Nama : Ade junaedi
BalasHapusNpm : 41182170120023
Kelas : B semester 3
1).sikap rasa antisional pada dasarnya kita itu harus suka bergaul di tengah-tengah manusia lain untuk saling berinteraksi dan bersosialisasi, mulai lingkungan yang terdekat seperti keluarga sampai lingkungan yang lebih luas, yaitu masyarakat umum. Segala tindakan dan perilakunya ditujukan untuk bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia lain. Apabila tindakan dan perilakunya tersebut tidak sesuai dengan nilai dan norma yang tumbuh dan berlaku di masyarakat. Kepentingan yang melekat pada diri seseorang (sebagai pribadi) menjadi dasar interaksi sosial yang mewujudkan masyarakat sebagai wadahnya. Itulah hakikat manusia sebagai makhluk sosial atau dikenal dengan istilah homo socius. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki dan mampu menumbuhkembangkan serta memelihara nilai-nilai yang mencirikan kemanusiaannya. Walaupun secara fisik ia sebagai makhluk manusia, apabila ia tidak memiliki atau tidak mampu menumbuh kembangkan dan memelihara nilai-nilai yang mencirikan kemanusiaannya, dapat dikatakan sebagai manusia yang antikemanusiaan atau disebut juga dengan antisosial.
2).karena agama bukanlah suatu entitas independen yang berdiri sendiri. Agama terdiri dari berbagai dimensi yang merupakan satu kesatuan. Masing-masingnya tidak dapat berdiri tanpa yang lain. seorang ilmuwan barat menguraikan agama ke dalam lima dimensi komitmen. Seseorang kemudian dapat diklasifikasikan menjadi seorang penganut agama tertentu dengan adanya perilaku dan keyakinan yang merupakan wujud komitmennya. Ketidakutuhan seseorang dalam menjalankan lima dimensi komitmen ini menjadikannya religiusitasnya tidak dapat diakui secara utuh. Kelimanya terdiri dari perbuatan, perkataan, keyakinan, dan sikap yang melambangkan (lambang=simbol) kepatuhan (=komitmen) pada ajaran agama. Agama mengajarkan tentang apa yang benar dan yang salah, serta apa yang baik dan yang buruk terhadap lima dimensi pd stiap ajaran agama masing2 dan Agama itu berasal dari Supra Ultimate Being, bukan dari kebudayaan yang diciptakan oleh seorang atau sejumlah orang. Agama yang benar tidak dirumuskan oleh manusia. Manusia hanya dapat merumuskan kebajikan atau kebijakan, bukan kebenaran. Kebenaran hanyalah berasal dari yang benar yang mengetahui segala sesuatu yang tercipta, yaitu Sang Pencipta itu sendiri. Dan apa yang ada dalam agama selalu berujung pada tujuan yang ideal. Ajaran agama berhulu pada kebenaran dan bermuara pada keselamatan. Ajaran yang ada dalam agama memuat berbagai hal yang harus dilakukan oleh manusia dan tentang hal-hal yang harus dihindarkan. Kepatuhan pada ajaran agama ini akan menghasilkan kondisi ideal.
3).Ciri cendekiawan adalah kejernihan pemikirannya dan manfaat pemikiran itu bagi kepentingan umum. Seorang cendekiawan tidak hanya pandai berpikir untuk kepentingan dirinya atau kepentingan golongannya sendiri, tetapi untuk kepentingan semua golongan yang ada. Jika seandainya masalahnya menyangkut pertikaian antara dua pihak, maka ciri pola pikir cendekiawan adalah sumbangan pemikirannya yang membawa kebaikan dan mendamaikan kedua pihak. Dalam istilah gagahnya, ciri pemikiran cendekiwaan adalah inklusif (dari to include = mengikutsertakan, merangkul, atau memasukkan) sebagai lawan dari eksklusif (dari to exclude = menyisihkan, menyingkirkan, mengeluarkan). Ciri pemikiran cendekiawan yang lainnya adalah kontributif ( dari to contribute = menyumbang manfaat) bagi semua pihak.
Nama : Lulu Ulmakhnun
BalasHapusFak/Jur : FKIP/Geografi Smt 3
NPM : 41182170120028
1. Dengan memperbanyak interaksi dan aktualisasi diri dalam kelompok masyarakat. Minimal bisa mengurangi kadar anti sosial. Kalau dalam Islam, minimal memperbanyak Zakat, Sedekah dan Infaq. Perilaku tersebut akan menumbuhkan sikap empati kita kepada orang lain. Cobalah untuk membuka diri dan tidak bersifat egois. Karena dengan sifat saling mengerti dan terbuka akan membuat kita tidak anti sosial. Seiring berjalannya waktu sifat anti sosial kita akan bisa hilang. Dan interaksi sosial bisa dilakukan dengan bergaul lebih terbuka dimana bisa dimulai dari lingkup keluarga, kemudian dengan saudara, tetangga, teman, kemudian masyarakat. singkat kata cari penyebabnya, terapi hilangkan penyebapnya. Karna pada dasarnya manusia sehat adalah mahluk sosial.
2. Karena masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
3. Cendekiawan ialah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, menggagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Oleh karena itu, cendekiawan sering dikaitkan dengan mereka yang lulusan universitas. Namun, Sharif Shaary, dramawan Malaysia terkenal, mengatakan bahwa hakikatnya tidak semudah itu. Ia berkata:
“Belajar di universitas bukan jaminan seseorang dapat menjadi cendekiawan… seorang cendekiawan adalah pemikir yang sentiasa berpikir dan mengembangkan (serta) menyumbangkan gagasannya untuk kesejahteraan masyarakat. Ia juga adalah seseorang yang mempergunakan ilmu dan ketajaman pikirannya untuk mengkaji, menganalisis, merumuskan segala perkara dalam kehidupan manusia, terutama masyarakat di mana ia hadir khususnya dan di peringkat global umum untuk mencari kebenaran dan menegakkan kebenaran itu. Lebih dari itu, seorang intelektual juga seseorang yang mengenali kebenaran dan juga berani memperjuangkan kebenaran itu, meskipun menghadapi tekanan dan ancaman, terutama sekali kebenaran, kemajuan, dan kebebasan untuk rakyat.” Kelompok cendekiawan ini jelas pengaruhnya terhadap masyarakat sebab untuk memotivasi masyarakat agar lebih berpikir luas untuk mengembangkan kreatifitas atau kecerdasan-kecerdasan yang mereka punya tanpa harus berpendidikan tinggi.
Nama : Ade Kahfi Firmansyah
BalasHapusNIM : 41182170120030
Jawaban
1. Rasa antisosial bisa berkembang karena faktor tuntutan pekerjaan yang mengharuskan orang sibuk dengan dunianya sendiri/pekerjaannya. Hal ini akan berdampak pada sistem sosialisasi yang berlangsung di kehidupan masyarakat. Zaman sekarang banyak orang yang memikirkan dirinya sendiri dari pada harus bergabung dengan orang lain karena menurutnya sekarang serba canggih dan modern, jadi bisa dilakukan dengan sendiri. Kekerasan pada anak pun sering terjadi lantaran adanya konflik internal keluarga. Banyak orang tua yang kurang perhatian terhadap anaknya karena orang tuanya sibuk. Dan dalam lingkungan pun sudah banyak orang cuek/angkuh karena kesibukkannya sendiri.
Interaksi sosial sangat ampuh untuk memberantas antisosial salah satunya dengan cara saling bertegur sapa atau memberikan senyuman sebagai tanda hormat kepada orang lain sehingga tidak akan terjadi lagi kekerasan terhadap anak dan antisosial bisa terkurangi dan mungkin tidak terjadi lagi.
2. Karena dari semua agama tersebut mempunyai sejarah yang penting bagi pembentukan Indonesia. Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang memungkinkan banyak orang dari negara lain berlabuh di Indonesia dan berdagang/tinggal disana, dari sini bermula adanya agama di Indonesia. Indonesia yang dulunya hanya ada agama hindu dan budha, kini sudah banyak agama yang menempatinya dan turun-temurun dilestarikan. Oleh karena itu jikalau Indonesia tidak disinggahi oleh orang asing, mungkin Indonesia kurang dikenal dan terbentuk agamanya.
3. Cendikiawan adalah golongan orang-orang yang berpikir di dunia pendidikan. Mereka memilii ciri-ciri sebagai berikut : cerdas, sopan, terampil, bermartabat dan terhormat. Pengaruh dari golongan ini adalah mereka bisa memberi motivasi serta didikan kepada orang banyak dengan tujuan memajukan bangsa dan memperbaiki hidup sumber daya manusia di masa depan. Mereka cenderung berpikiran positif serta selalu mencari jalan keluar dari suatu masalah dan membantu orang yang kesulitan di bidang pendidikan.
1. Sikap dan tindakan antisosial terkadang mengakibatkan kerugian bagimasyarakat luas karena si pelaku pada dasarnya tidak menyukai keteraturan sosial sepertiyang diharapkan oleh sebagian besar anggota masyarakat. Sikap dan tindakan antisosial terkadang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat luas karena si pelaku pada dasarnya tidak menyukai keteraturan sosial seperti yang diharapkan oleh sebagian besar anggota masyarakat.
BalasHapusSikap antisosial dapat terjadi karena berbagai macam faktor, yaitu: Kekecewaan terhadap system, sosial yang terdapat dalam masyarakat, Kegagalan dalam proses sosialisasi yang dialami seseorang, Ketidak mampuan memahami secara penuh sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
►Sistem mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma.
- Sistem mengajak bertujuan mengarahkan agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma, dan tidak menurut kemauan individu-individu
Kontrol sosial – di dalam arti mengendalikan tingkah pekerti-tingkah pekerti warga masyarakat agar selalu tetap konform dengan keharusan-keharusan norma-hampir selalu dijalankan dengan bersarankan kekuatan sanksi (sarana yang lain:pemberian incentive positif)
2 Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit. Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut
3 Ciri utama cendekiawan adalah kejernihan pemikirannya dan manfaat pemikiran itu bagi kepentingan umum. Seorang cendekiawan tidak hanya pandai berpikir untuk kepentingan dirinya atau kepentingan golongannya sendiri, tetapi untuk kepentingan semua golongan yang ada. Jika seandainya masalahnya menyangkut pertikaian antara dua pihak, maka ciri pola pikir cendekiawan adalah sumbangan pemikirannya yang membawa kebaikan dan mendamaikan kedua pihak . fungsi utama organisasi cendekiawan adalah menelaah masalah masyarakat umum dan menyumbangkan jalan keluar yang berguna untuk orang banyak. Merupakan salah kaprah kalau orang masuk sebuah ikatan cendekiawan untuk mencari kedudukan atau pengaruh, sebab cirri cendekiawan bukanlah kedudukan melainkan pemikiran
.
Nama : Wulan Suci Chairunisak Pratiwi
BalasHapusNPM : 41182170120032
Fak/Jur : FKIP/Geografi Smt 3B
1. Rasa anti sosial adalah sebuah sikap yang muncul karena proses sosialisasi yang tidak baik dimana individu tersebut tidak dapat bergaul dengan masyarakat di sekitarnya. Sikap anti sosial yang muncul di negara kita terjadi karena pengaruh globalisasi yang membuat masyarakat indonesia yang dulunya bersikap gotong royong berubah menjadi masyarakat yang bersikap individualisme dimana masyarakat cenderung memiliki dunianya sendiri dan kurang dapat bersosialisasi karena masing-masing individunya sudah sibuk dengan pekerjaannya atau kegiatanya . banyak kita temui masyarakat yang tidak pernah saling bertegur sapa apabila bertemu dengan tetangganya. Hal ini dikarenakan sesama tetangga tidak terjalin komunikasi sehingga tidak saling mengenal. Bahkan tetangga yang berjarak satu rumah pun mereka tidak saling kenal. Sehingga, nilai-nilai kebersamaan seperti saling menolong antar warga dan tenggang rasa mulai memudar. Dan pola interaksi yang di miliki oleh masyarakat saat ini lebih kepada individual dan condong kepada faktor ekonomi, politik dan pendidikan saja . Interaksi yang harus dilakukan pada masyarakat yang anti sosial ini dengan cara merangkulnya yaitu dengan mengajaknya berinteraksi karena dengan kita mengajaknya berinteraksi atau berkomunikasi terlebih dahulu dia akan membuka diri secara perlahan – lahan sehingga dapat bersosialisasi dengan yang lainnya dan mengurangi sikap antisosialnya. Dan juga mengajaknya berpartisipasi atau melibatkanya dalam sebuah kegiatan yang ada dilingkungan sekitarnya seperti : bersih- bersih kampung dll.
2. Karena negara indonesia dikenal sebagai negara yang heterogen atau negara yang terdiri dari bermacam- macam suku, agama, ras dan budaya. Keberadaan negara indonesia pun tidak lepas dari 6 agama besar ini. jadi dapat dikatakan bahwa agama merupakan salah satu identitas bangsa indonesia yang dikenal dengan kemajemukanya , dan kita sebagai bangsa indonesia harus mensyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah tersebut salah satunya, dengan bersikap Saling bertoleransi dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas atas kelompok lainnya. Oleh sebab itu negara indonesia juga dikenal sebagi negara pluralis.
3. Cendekiawan adalah orang yang memiliki ciri-ciri bermoral tinggi , beriman, berilmu, ahli/pakar, memiliki kepekaan sosial, peduli terhadap lingkungan, hati-hati penuh pertimbangan, jujur, rendah hati, adil, dan bijaksana. Cendekiawan akan memberikan pengaruhnya terhadap masyarakat dengan menghasilkan karya-karya yang dapat mempengaruhi kehidupan di masyarakat. Karyanya itu berupa pemikiran ataupun produk nyata yang bermanfaat. Seorang cendekiawan adalah penjaga ilmu pengetahuan, ia akan menjaga suatu ilmu pengetahuan itu akan diturunkan kepada generasi berikutnya dan akan mengembangkan ilmu pengetahuan yang kegunaannya untuk masyarakat.
Cendekiawan adalah orang yang membantu seorang pemimpin dalam memerintah. Cendekiawan adalah seorang yang dengan pengetahuannya dan kebijaksanaannya memberi masukan pada seorang pemimpin. Jika pemimpin yang memutar roda pemerintahan, maka cendekiawan adalah oli yang akan mempermudah pemimpin memutar roda itu.
Nama : Diana Anggraini
BalasHapusNPM : 41182170120022
Fak/Jurusan : FKIP/Geografi Smt 3B
1. Anti sosial (anti social personality disorder) adalah kondisi mental kronis dimana cara berpikir seseorang, cara mengamati situasi dan cara berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal dan bahkan destruktif. Orang dengan gangguan kepribadian anti sosial biasanya tidak perduli dengan nilai benar dan salah, serta sering mengabaikan hak-hak, keinginan, dan perasaan orang lain.
Faktor penyebab:
1. Genetika
Kecenderungan bawaan (genetika) merupakan aspek kepribadian seseorang yang diwariskan oleh kedua orangtua mereka, seperti rasa malu atau memiliki pandangan positif.
2. Lingkungan
Faktor lingkungan, peristiwa yang terjadi dan hubungan dengan anggota keluarga lain turut mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Gangguan kepribadian diyakini disebabkan oleh kombinasi dari pengaruh genetik dan lingkungan.
Interaksi sosial dengan kelompok anti sosial tersebut dengan cara:
-Mendidik
-Mengajak dan mengarahkan agar perbuatan seseorang berdasarkan pada norma-norma dan tidak memenuhi kemauannya saja.
2. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Letak Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad-7, karena pusat perdagangan itulah yang membuat berbagai agama masuk ke Indonesia.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama yang berbeda. Tetapi negara kita mempunyai semboyan, yaitu "BHINEKA TUNGGAL IKA" berbeda beda tetapi tetap satu.
3. Cendekiawan berasal dari Chanakya, seorang politikus dalam pemerintahan Chandragupta dari kekaisaran Maurya. Cendekiawan adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk belajar, bekerja, membayangkan, menggagas dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.
Para guru, dosen, tokoh-tokoh (kaum cendekiawan) memiliki pengaruh yang besar dalam pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh Purna awatara Sri Krishna dalam Bhagavadgita berikut:
"Perbuatan apapun yang dilakukan orang besar, akan diikuti oleh orang awam (masyarakat umum), standar apapun yang ditetapkan dengan perbuatan-perbuatannya sebagai teladan, diikuti oleh seluruh dunia."
Ok sdh sy terima. Tks
HapusNama:dede putri (geografi3)
BalasHapusNPM:41182170120029
1.Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Ciri – Ciri Perilaku Anti Sosial
Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh seseorang yang anti social , diantaranya :
a. Adanya ketidaksesuaian antara sikap seseorang dengan norma dalam masyarakat.
b. Adanya seseorang atau sekelompok orang yang berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap norma yang berlaku dalam masyarakat.
c. Kondisi psikologis seseorang yang bertentangan dengan apa yang seharusnya.
Sebab munculnya sikap antisosial di masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut. Adanya norma atau nilai sosial yang tidak sesuai atau sejalan dengan keinginan masyarakat, sehingga terjadi kesenjangan budaya termasuk pola pikir masyarakat dan Ketidakmampuan seseorang untuk memahami atau menerima bentuk perbedaan sosial dalam masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Perbedaan-perbedaan dimaknai sebagai suatu permasalahan yang dapat mengancam stabilitas masyarakat yang sudahtertata.
2.Karena manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
3.cendekiawan ialah orang yang karena pendidikannya, baik formal maupun informal, mempunyai wawasan, sikap dan perilaku cendekia. Wawasan, sikap, dan perilaku cendekia ini tercermin dalam kemampuannya untuk menatap, menafsirkan, dan merespons lingkungan hidupnya dan perkembangan masyarakatnya dengan sikap kritis, kreatif, obyektif, dan analitis, atas dasar tanggung jawab moral dan kemanusiaan. Maka dalam konteks membicarakan perubahan dan proses-proses transformasi di masyarakat hampir dipastikan sosok cendekiawanan dengan status, identitas dan kelompok yang spesifik seperti ini tidak menarik lagi dibicarakan.
Ok sdh sy terima. Tks
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSiti Nurkomalasari
BalasHapus41182170120040
Pendidikan Geografi
1. Sikap antisosial itu sendiri adalah sikap dimana seseoranag tidak dapat beradaptasi trehadap lingkungannya sendiri. Faktor ya ng mempengaruhinya antara lain:
- Kurangnya kapahaman akan pentingnya bersosialisasi
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bersosialisasi mengakibatkan kesenjangan social diantara mereka, jika saja merek mempunyai pembekalan dalam pendidikan tentu saja hal ini tidak anak terjadi.
- Masyarakat cenderung bersikap cuek
Dalam kasus ini terjadi karena, misalnya dalam suatu lingkup masyarakat seseorang tahu bahwa akan melaksanakan gotong royong di daerah tersebut, namun karena sikap cuek aktivitas gotong royong tersebutpun diababikan.
- Sifat sombong
Masyarakat dikota – kota besar cenderung memiliki sifat ini, karena dia merasa memiliki segalanya rasa sosialisasi terhadap tetangganya menjadi tidak penting atau dibelakangi.
- Rutinitas yang padat
Yang dilakukan olah masyarakat dikota besar biasanya disibukan oleh rutinitas harian pekerja kantoran dan waktu yang digunakan untuk berlibur yaitu sabtu atau minggu dan mereka habiskan waktu libur tersebut hanya untuk keluarganya. Hal ini yang menyebabkan mereka sulit untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya karena rutinitas yang padat.
Lalu interaksi sosial yang harus dibangun dengan cara interaksi dengan antar tetangga, tolong menolong antar tetangga, seringnya mengikuti aktivitas social seperti kerja bakti, pengajian yang dilakukan di masjid – masjid terdekat, olahraga/senam yang diadakan setiap minggu.
2. Indonesia adalah Negara yang terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, ras, dan agama. Hal ini yang menjadikan perbedaan sebagai kesatuan. Sesuai dengan semboyan yang dimiliki oleh Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “walaupun berbeda – beda tetapi tetap satu jua”. Keberagaman agama di Indonesia menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Dan inilah negaraku, negara yang unik khas dengan keberagamannya ras juga keberagaman agamanya. Walaupun di Indonesia lebih banyak yang beragama Islam tapi bangsa ini tetap bersikap demokratis, dengan cara memilih kebebasan untuk meyakini agama masing – masing. Hal ini menunjukan bahwa keberagaman agama yang dimiliki Indonesia bukan menjadi halangan untuk mempersatukan kesatuan INDONESIA.
3. Cendikiawan itu sendiri adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar menggagas dan menjawab persoalan tentang berbagai macam gagasan.
Ciri-ciri kelompok cendikiawan adalah kejernihan pemikirannya yang membawa manfaat dan kebaikan bagi orang banyak, dalam pola pikir seorang cendikiawan dapat menyelesaikan pemikiran yang dapat mendamaikan kedua pihak, kemampuannya untuk menatap, menafsirkan, dan merespon lingkungan hidupnya dan perkembangan masyarakatnya dengan sikap kritis, kreatif, obyektif, dan analistis, atas dasar tanggungjawab moral dan kemanusiaan, selain itu juga ciri seorang cendikiawan adalah kepedulian kemanusiaan dan kemasyarakatannya yang berusaha untuk memberi solusi yang tepat.
Pengaruhnya terhadap masyarakat yaitu membantu meyelesaikan masalah masyarakat umum dan menyumbangkan jalan keluar yang berguna untuk masyarakat.
Ok sdh sy terima. Tks
HapusNama : Umi Kulsum
BalasHapusNPM : 41182170120038
FKIP/GEOGRAFI
JAWABAN
1 . Sikap anti sosial merupakan sikap yang memberikan konotasi negatif dalam pengertiannya. Sikap antisosial sekarang ini banyak terjadi di Indonesia yang sejak dahulu dikenal dengan sebutan bangsa yang senang bergotong royong. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap anti sosial ini datang dari diri sendiri serta lingkungan seperti:
- Masyarakat perkotaan nyaman dengan kesendirian akibat dari ketidak percayaan diri mereka bergaul dengan orang lain. Misalnya orang dengan karakter pendiam dan menutup diri dari lingkungannya.
- Faktor ketidak percayaan serta rasa takut yang berlebihan kepada orang lain.
- Sikap anti sosial diperparah dengan kemajuan teknologi pada masa kini. Seseorang dapat dengan mudah memperoleh kebutuhan hidupnya tanpa harus banyak berinteraksi dengan seorang pedagang atau ke pasar. Kita ambil contoh belanja online
- Lingkungan perkotaan dengan konsep perumahan tertutup atau dengan pagar biasanya membuat penghuni di dalamnya malas berinteraksi bahkan segan untuk menyapa tetangganya sendiri.
- Padatnya aktifitas adalah faktor terbesar dalam sikap antisosial. Masyarakat perkotaan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja dan sibuk dengan pekerjaan tanpa peduli dengan apa yang dikerjakan orang lain. padatnya aktifitas masyarakat perkotaan bahkan berimbas terhadap kurangnya waktu berinteraksi dengan anggota keluarga.
- Sikap yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah orang lain bukan berarti orang lain mau membantu masalah diri kita sendiri.
- Adanya kesenjangan ekonomi
adapun cara berinteraksi dengan kelompok sosial seperti ini adalah
- Sosialisasi terhadap masyarakat dampak buruk dari tindakan antisosial oleh pemerintah
- Mengadakan pertemuan bagi masyarakat dengan mengadakan berbagai acara seperti arisan,pengajian,santunan,atau pesta rakyat.
- Pemerintah menyediakan fasilitas pasar yang nyaman agar dapat dikunjungi oleh banyak orang sehingga tercipta masyarakat yang mau berinteraksi
- Menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan nilai-nilai agama kepada anak sedini mungkin.
2. Negara indonesia merupakan negara yang luas dengan banyaknya penduduk serta budaya,bahasa dan agama yang berbeda. Tidak bisa kita pungkiri bahwa agama yang masuk di bawa oleh orang asing yang masuk ke Indonesia. Tidak ada satupun agama yang mengajari tentang perpecahan di dalam suatu negara,dalam agama diajarkan untuk saling menghargai sesama makhluk. Masyarakat dalam hal ini memiliki kebebasan dalam memilih agama dan ajaran agamanya masing-masing. Ini mencerminkan bahwa Demokrasi dalam hal kebebasan memilih ada di Indonesia. Masyarakat indonesia dengan keberagaman agamanya sejak dahulu hidup berdampingan. Mereka dengan sadar hidup dalam ruang yang sama yaitu Negara Indonesia.
3.Menurut Mohammad Hatta, seorang cendekiawan dengan sendirinya memikul tanggung jawab yang besar, lebih besar dari golongan masyarakat lainnya, karena kualitasnya sebagai yang terpelajar. Cendekiawan memiliki kemampuan untuk menguji yang benar dan yang salah dengan pendapat yang beralasan berdasarkan ilmunya. Disini kaum intelegensia unggul, pertama-tama karena keterpelajarannya, tapi ilmu itu sendiri yang memberi kualitas kepada keterpelajarannya, tidak hanya terdiri dari keterampilan dan kecanggihan berolah pikir. Ilmu, secara instrinsik mengandung nilai-nilai moral. Karena itu, maka kaum intelegensia juga memiliki tanggung jawab moral, selain intelektual. Moralitas itu berkaitan dengan keselamatan masyarakat, tidak saja sekarang tetapi juga kemudian.
Ok sdh sy terima. Tks
HapusEvi Fitriyani Aulia
BalasHapus41182170120033
Pendidikan Geografi
Antisosial terdiri dari dua kata, yaitu “anti” yang berarti menentang atau memusuhi dan “sosial” yang berarti berkenaan dengan masyarakat. Jadi antisosial adalah suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan kepentingan umum. Sikap antisosial selalu mengakibatkan terjadinya dampak buruk bagi kehidupan bermasyarakat, tetapi hal ini terjadi akibat si pelaku tidak menyukai keteraturan sosial (social order).
Sikap Anti-sosial adalah sikap yang sama sekali tidak fleksibel, dan setiap sikap anti-sosial menunjukkan ketidakmampuan untuk beradaptasi. Perilaku yang kurang pertimbangan untuk orang lain dan yang dapat menyebabkan kerusakan pada masyarakat, baik sengaja atau melalui kelalaian, karena bertentangan dengan perilaku pro-sosial, perilaku yang membantu atau bermanfaat bagi masyarakat. Hukum pidana dan hukum sipil di berbagai negara menawarkan solusi untuk perilaku anti sosial. Seorang tokoh bernama Kathleen Stassen Berger memandang sikap antisosial sebagai sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Sikap antisosial pada diri seseorang suatu ketika dapat berubah menjadi sikap yang konformitas, yaitu suatu bentuk interaksi seseorang yang berperilaku atau bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Sikap antisosial yang dimiliki seseorang bukan merupakan suatu sikap yang tetap.Faktor yang sangat mempengaruhi sikap sikap antisosial adalah usia dan pendidikan. Semakin dewasa usia seseorang maka biasanya sikap antisosial akan berkurang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan mental dan kecerdasannya, karena pada saat itu seseorang mampu membedakan mana tindakan yang sesuai dangan nilai dan norma sosial yang berlaku. Akan tetapi, apabila seseorang sampai usia dewasa tetap saja melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan berbagai aturan-aturan yang ada, maka dalam diri seseorang tersebut mempunyai kelainan kepribadian antisosial.
Sikap aintisosial dapat terjadi karena berbagai macam faktor antara lain :
1. Kekecewaan terhadap sistem sosial yang terdapat dalam masyarakat.
2. Kegagalan dalam proses sosialiasasi yang dialami seseorang.
3. Ketidak mampuan memahami secara penuh sistem nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat.
Penyebab terjadinya sikap antisosial :
1. Adanya norma atau nilai sosial yang tidak sesuai atau sejalan dengan keinginan masyarakat.
2. Kurang siapnya pola pola pemikiran masyarakat untuk menerima perubahan dalam tatanan masyarakat.
3. Ketidak mampuan seseorang untuk memahami atau menerima bentuk perubahan dalam masyarakat.
4. Adanya idiologi yang dipaksakan untuk masuk kedalam lingkungan
masyarakat.
5. Pemimpin yang kurang sigap dan tanggap atas fenomena sosial dalam
masyarakat.
Proses Sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya menghasilkan pola-pola prilaku yang sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat . Apabila terjadi perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan masyarakat maka akan terjadi suatu penyimpangan.
Tidak semua prilaku yang menyimpang merupakan perbuatan negative ada juga prilaku menyimpang , menghasilkan nilai-nilai dan norma yang baru yang berguna bagi masyarakat dalam upaya memenuhi tuntunan perubahan. Oleh karena itu , diperlukan adanya pengendalian sosial untuk mengarahkan masyarakat kearah keteraturan dan ketertiban , sedangkan prilaku yang menyimpang yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dapat dicegah dan diluruskan.
Ok sdh sy tetima. Tks
Hapus2.) Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Didalam kehidupan berbangsa yang beraneka ragam, hendaknya masing masing orang menyadari bahwa keanekaragaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan ”Anugrah” yang maha indah dari Sang Pencipta. Keanekaragaman /pluralisme menjadi awal pemerintahan Indonesia. Hendaknya bangsa Indonesia sadar, apabila kita tidak melihat keanekargaman tersebut sebagai Anugrah yang harus disyukuri, maka yakin negara kita ini akan terpecah belah. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu adanya, sudah seharusnya melekat dalam alam pikiran dan prilaku hidup kita.Dan inilah kita dengan keberagaman agam yang membuat kita memiliki sikap toleransi antar umat beragama. Kita berbeda tetapi tetap satu.
BalasHapus3.) Cendekiawan atau intelektual ialah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, menggagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Kata cendekiawan berasal dari Chanakya, seorang politikus dalam pemeritahan Chandragupta dari Kekaisaran Maurya. Secara umum, terdapat tiga pengertian modern untuk istilah cendekiawan, yaitu:
a.Mereka yang amat terlibat dalam idea-idea dan buku-buku;
b.Mereka yang mempunyai keahlian dalam budaya dan seni yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, dan yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu untuk mendiskusikan perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan ini dipanggil sebagai “intelektual budaya”.
c.Dari segi Marxisme, mereka yang tergolong dalam kelas dosen, guru, pengacara, wartawan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, cendekiawan sering dikaitkan dengan mereka yang lulusan universitas.